Jumat, 30 Oktober 2015

10 Tempat Wisata di Sragen yang Wajib Anda Kunjungi

10 Tempat Wisata di Sragen yang Wajib Anda Kunjungi, Tempat Wisata Terindah - Kabupaten Sragen merupakan salah satu kabupaten yang ada di Provinsi Jawa Tengah. Kabupaten Sragen terletak di 30 km ke arah timur Kota Surakarta. Kabupaten ini berbatasan dengan Kabupaten Grobogan di Utara, Kabupaten Ngawi Jawa Timur di sebelah timur, Kabupaten Karanganyar di sebelah selatan dan Kabupaten Boyolali di sebelah barat. Kabupaten Sragen memiliki julukan Bumi Sukowati, karena nama Sukowati digunakan pada masa pemerintahan Kerajaan Surakarta. Kabupaten Sragen memiliki potensi pariwisata yang cukup besar, salah satu yang sudah sangat terkenal adalah situs prasejarah di Desa Sangiran. di Desa Sangiran ini kemudian didirikan sebuah museum untuk menampung berbagai benda prasejarah yang ditemukan di sekitar lokasi. Berikut adalah 10 Tempat Wisata di Sragen yang Perlu Untuk Dikunjungi selengkapnya :


1. Pemandian Air Panas Bayanan

Pemandian Air Panas Bayanan adalah tempat wisata di Sragen yang berlokasi di 17 km sebelah tenggara Kota Sragen atau alamat lengkapnya di Dusun Bayanan, Desa Jambeyan, Kecamatan Sambirejo, Kabupaten Sragen, Jawa Tengah. Wisata ini memiliki daya tarik berupa pemandian air panas yang dipercaya masyaraket sekitar dapat menyembuhkan berbagai macam penyakit seperti rematik, gatal-gatal, dan penyakit lainnya. Selain itu air panas di Pemandian Bayanan juga dipercaya dapat menurunkan kadar kolesterol dalam darah, memulihkan kebugaran tubuh, meningkatkan vitalitas tubuh, memelihara kesegaran sendi–sendi dan otot, menghilangkan capek-capek, dan membuat awet muda. Oleh karena itu banyak masyarakat yang berdatanagn untuk mandi di pemandian air panas ini.

2. Ganesha Technopark

Ganesha Technopark terletak di Jl. dr. Sutomo no. 5 Sragen, Jawa Tengah, Indonesia. Ganesha Technopark merupakan sebuah proyek pemerintah yang bertujuan untuk memudahkan akses ke lembaga-lembaga penelitian, guru besar(professor) dan siswa yang telah lulus untuk membentuk proyek R&D maupun proyek lain yang berbasis profit sharing. Selain konsep technopark, ditempat ini juga ada BLK yang bertujuan untuk menetapkan dan mengimplementasikan R&D, pelatihan, mengembangkan, kemandirian maupun kerjasama untuk meningkatkan keahlian, tenaga kerja, produk, dan pelayanan yang mempunyai nilai jual dan nilai tambah bagi pemerintah dan masyarakat Sragen.

3. Museum Prasejarah Sangiran

Museum Prasejarah Sangiran terdapat di Ds. Krikilan Kalijambe, Sragen, Jawa Tengah, Indonesia. Di Sangiran ini merupakan lokasi penemuan fosil manusia purba Meganthropus palaeojavanicus oleh Von Koenigswald. Dari penemuan ini kemudian banyak ditemukan berbagai jenis fosil di area tersebut. Sampai saat ini telah ditemukan lebih dari 13.685 fosil di Sangiran. Kawasan Sangiran saat ini telah ditetapkan sebagai World Heritage List (Warisan Budaya Dunia) oleh UNESCO. Oleh sebab itu Museum Prasejarah Sangiran ini sangat cocok untuk dijadikan sebagai tempat wisata pendidikan bagi siswa-siswi terutama untuk mempelajari sejarah peradaban manusia. Saat ini Tempat wisata Sangiran banyak dikunjungi terutama oleh para peneliti prasejarah yang ingin melihat langsung penemuan fosil di sekitar Sangiran.

4. Taman Dayu (Dayu Park/Taman Dayu Alam Asri)

Taman Dayu Alam Asri merupakan sebuah tempat wisata keluarga di Kabupaten Sragen yang terdapat di Desa Dayu Kecamatan Sragen atau sekitar 20 km dari Kota Solo kearah timur. Area Taman Dayu Alam Asri luasnya sekitar 5 ha yang terdapat berbagai wahana hiburan dan permainan yang sangat cocok untuk liburan keluarga. Berbagai macam fasilitas disediakan di Taman Dayu Alam Asri ini seperti  mini zoo , wahana bermain dan ketangkasan, agrowisata, resort , pendopo pertemuan, gazebo, kolam renang lengkap dengan arena luncuran, resto, dan sebagainya.

5. Waduk Kedung Ombo

Waduk Kedung Ombo merupakan sebuah bendungan raksasa yang terdapat di perbatasan 3 Kabupaten yaitu Kabupaten Sragen, Boyolali dan Kabupaten Grobogan. Keberadaan Waduk Kedung Ombo ini sangat vital bagi pembangunan di Indonesia. Di waduk ini dibangun pembangkit listrik sehingga dapat menyediakan listrik bagi masyarakat. Selain itu air yang keluar dari waduk dapat digunakan untuk mengairi sawah di wilayah Kabupaten Semarang, Demak, Kudus, Pati, Blora, Grobogan, Jepara, Boyolali, dan Sragen. Selain digunakan untuk pengairan dan Pembangkit listrik, Waduk Kedung Ombo merupakan kawasan wisata yang sangat potensial. Di Waduk Kedung Ombo pengunjung dapat menaiki perahu motor dan keliling waduk serta dapat menikmati sajian berbagai menu makanan ikan air tawar. Selain itu Waduk Kedung Ombo juga sangat cocok digunakan untuk memancing bagi anda yang hobi memancing ikan air tawar.

6. Gunung Kemukus

Gunung Kemukus di Kabupaten Sragen merupakan sebuah wisata religi yang terdapat di Desa Pendem, Kecamatan Sumberlawang, Kabupaten Sragen, Jawa Tengah. Secara geografis, Objek Wisata Gunung Kemukus terletak sekitar ± 29 km di sebelah utara kota Solo. Tempat wisata ini merupakan sebuah makam Pangeran Samudro yang dipercaya masyarakat sekitar apabila ziarah ke makam tersebut dapat mendatangkan rezeki yang berlimpah. Namun ada cerita negatif dari makam di Gunung Kemukus ini, yaitu agar doa yang dipanjatkan terkaul maka peziarah diwajibkan berhubungan intim dengan wanita/pria yang bukan pasangan sahnya. Sehigga dalam perkembangannya tempat ini dijadikan kompleks mesum bagi warga dan para peziarah yang datang. Pemerintah Kabupaten Sragen telah berupaya keras mengurangi praktek ilegal ini melalui berbagai macam sosialisasi yang dilakukan melalui Dinas Pariwisata, namun masih saja ada msyarakat yang percaya dengan keyakinan tersebut.

7. Desa Wisata Batik Kliwonan

Desa Wisata Kliwonan merupakan sebuah kawasan yang berada di Kecamatan Masaran Kabupaten Sragen yang merupakan tempat sentra kerajinan Batik. Batik yang diproduksi di Kliwonan ini berbeda dengan batik dari daerah lainnya. Di tempat ini pengunjung dapat membeli oleh-oleh berupa kain batik serta dapat melihat langsung proses pembuatan batik. Bahkan apabila berminat anda juga dapat menginap di rumah warga yang telah disulap menjadi sebuah homestay yang sangat nyaman. Disini anda akan disuguhkan dengan berbagai macam aktifitas yang mengasyikkan, seperti belajar membatik, jelajah desa, memancing, membuat kerajinan tanah liat hitam, edukasi herbal serta outdoor photography.

8. Kolam Renang Kartika

Kolam Renang Kartika merupakan salah satu kolam renang kebanggaan warga Sragen. Kolam renang ini terdapat di tengah Kota Sragen tepatnya di Jalan Veteran dan berdampingan dengan Stadion Sepak Bola Sragen. Selain terdapat kolam renang di tempat ini juga terdapat pemancingan yang terletak dekat parkiran depan.  Di Kolam Renang Kartika Sragen ini juga sudah dilengkapi dengan papan luncur bergelombang, kamar ganti pakaian putra/putri, toilet, cafetaria, gudang, kantor pengelola, dan lain-lain.


9. Makam Joko Tingkir

Joko Tingkir merupakan nama lain dari Sultan Hadiwijaya, Raja Kerajaan Pajang yang berkuasa pada tahun 1550-1582. Kerajaan Pajang merupakan pewaris Kerajaan Demak dan cikal bakal kerajaan Mataram yang akhirnya melahirkan Kasultanan Yogyakarta dan Kerajaan Surakarta saat ini. Kompleks pemakaman ini sangatlah sederhana, yang lokasinya di Desa Butuh, Kecamatan Plupuh, di pinggir Bengawan Solo. Di dalam kompleks itu juga terdapat makam orangtua Joko Tingkir, yakni Ki Kebo Kenanga dan Nyi Kebo Kenanga. Seperti kebanyakan makam di Jawa lainnya, makam ini juga sering dikunjungi peziarah yang ingin sekedar berziarah ke makam leluhur dan juga berziarah untuk mendapatkan berkah.  Setiap Hari Raya Idul Fitri Pemerintah Kota Surakarta mengadakan  tradisi perayaan larung Joko Timgkir dari aliran Sungai Bengawa Solo yang diawali di Tempat Wisata Jurug dan berakhir di Desa Butuh Sragen.

10. Galleri Batik Sukowati dan Sentra Bisnis Batik Sragen

Galleri Batik Sukowati dan Sentra Bisnis Batik Sragen atau biasa disingkat dengan SBBS terletak di pusat kota Sragen, hanya beberapa puluh langkah kaki dari kantor Pemerintahan Kabupaten. SBBS dan Galeri Batik Sukowati merupakan pusat perbelanjaan dan sirkulasi kerajinan batik Sragen. Dua lokasi itu merupakan gerai penjualan para pelaku bisnis di bidang industri batik. Harga produk-produk batik di dua gerai itu sengaja dirancang agar terjangkau oleh seluruh lapisan masyarakat. Dua gerai itu akhirnya menjadi pusat perbelanjaan batik yang mampu diakses masyarakat ekonomi lemah maupun golongan kaya. Untuk menarik pembeli dan mengembangkan pasar, di SBBS dan Galeri Batik Sukowati kerap diadakan bazaar batik dan acara yang bertema batik khas Sragen.

Demikian tadi 10 Tempat Wisata di Sragen yang Wajib Anda Kunjungi. Semoga dapat menjadi sumber refrensi anda bagi yang mau berkunjung ke Kabupaten Sragen Jawa Tengah.

PILKADA SRAGEN 4 CABUP SALING SINDIR



http://i2.wp.com/images.joglosemar.co/2015/10/mail.google.com_4.jpg


SRAGEN– Debat pilkada Sragen putaran perdana dengan agenda untuk Calon Bupati (Cabup) yang digelar Rabu (28/10/2015), berlangsung memanas dan diwarnai saling sindir antar cabup. Namun dari empat cabup yang tampil, tiga Cabup yakni Sugiyamto, Kusdinar Untung Yuni dan Jaka Sumanta terkesan semuanya menyerang petahana yakni, Agus Fatchur Rahman.
Angka kemiskinan dan kualitas serta birokrasi seolah menjadi isu sentral ibarat bola panas yang digulirkan oleh ketiga cabup untuk menyerang petahana. Kemiskinan juga menjadi salah satu pertanyaan panelis terutama menyangkut bagaimana upaya menurunkan angka kemiskinan Sragen yang mencapai 15 %.
Sugiyamto menjawab dengan perlunya peningkatan kualitas SDM, pemberian pelatihan dan suntikan modal serta peningkatan akses jalan di Sragen Utara agar investor bisa masuk.
Kemudian Jaka Sumanta mulai menyindir dengan menilai apa yang dilakukan pemerintahan saat ini terhadap kemiskinan hanya mengobati panasnya saja tapi tidak menyentuh akarnya. Menurutnya akar persoalan kemiskinan ada di Sragen Utara dan penyediaan air akan menjadi solusi menurunkan kemiskinan. Yuni juga menyindir dengan menanyakan apakah alokasi Pemkab 2014 sebesar Rp 49 miliar untuk pengentasan kemiskinan sudah terserap semua. Untuk solusinya, ia mengatakan perlunya pemberdayaan masyarakat dengan pemberian modal berbunga lunak untuk menggerakkan usaha mikro serta menarik investor ke Sragen.
Menyikapi angka kemiskinan ini, Agus Fatchur Rahman menekankan bahwa bicara kemiskinan, bukan hanya soal bilangan dan program yang muluk-muluk. Ia menangkis dengan mengatakan salah satu penyebab masih tingginya angka kemiskinan karena kondisi warga di Sragen Utara serta tingginya angka kemiskinan yang diwarisi pemerintahan sebelumnya yang berada di angka 18 %.
Dari data di BPS dan Susenas 2014, menurutnya justru kemiskinan Sragen sudah turun signifikan menjadi tinggal 15 % berkat program-program riil pengentasan kemiskinan lewat Kantor Unit Pelayanan Terpadu Penanggulangan Kemiskinan (UPTPK) yang juga meraih penghargaan pelayanan publik terbaik kedua dari PBB.
“Orang boleh melecehkan tapi UNPSA PBB menghargai itu. Meskipun belum sempurna relnya sudah kita temukan dan bertahap kita lakukan program itu,” tandasnya.
Isu sentral lain yang mencuat diantaranya soal birokrasi. Sugiyamto menyindir selama 15 tahun pemerintahan Sragen tidak rukun dan selalu ada politik balas dendam terhadap PNS dan menempatkan pejabat sesuai dengan kemampuannya. PNS menurutnya juga harus diberi banyak pelatihan untuk meningkatkan kualitasnya.
Pendapat yang sama disampaikan Yuni, akan tetapi ia menyindir kalau birokrasi harus cepat melayani keluhan warga. Sedang Jaka Sumanta tidak akan membebani PNS dengan kubu-kubuan, menerapkan lelang jabatan dan tunjangan kinerja tapi jika kinerja PNS buruk maka tunjangan hilang.
Terkait kualitas birokrat dan PNS ini, Agus menyampaikan penghargaan dan prestasi yang sudah diraih selama 5 tahun terakhir cukup menjadi gambaran bagaimana tata kelola dan kualitas PNS Sragen yang sudah luar biasa.
Isu lain yang mencuat adalah penilaian Wajar Dengan Pengecualian (WDP) dari BPK yang ditanyakan Cabup Jaka Sumanta. Sugiyamto kembali menyindir tidak ada komitmen dari pemerintahan sekarang untuk menyelesaikan penataan aset yang menjadi faktor pemicu predikat WDP.
Agus pun menjawab bahwa salah satu pemicu WDP adalah noda hitam kasus korupsi Kasda pemerintahan sebelumnya serta penataan aset yang dijanjikan segera tuntas. Sedangkan Yuni menyampaikan solusi untuk WDP adalah transparansi perencanaan anggaran berbasis internet sehingga warga bisa melihat dan memberi masukan atas pengelolaan APBD.
Meski sedikit memanas, debat terbuka tersebut berlangsung terkendali. Komisioner KPU RI yang hadir secara khusus, Sigit Pamungkas menilai secara umum debat terbuka itu berjalan baik masing-masing cabup bisa menjawab problem di masyarakat dan memberi solusinya.

KECELAKAAN SRAGEN Terlindas Truk Tronton di Sragen, Pria Grobogan Tewas

https://encrypted-tbn3.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcS3KGFhjqvVlmyICzz1VpVIgHeSYBoFBrg1vGY-lb_J6nawkfrd
Padatnya lalu lintas di jalan lingkar selatan Sragen memakan korban. Seorang pengendara motor, Legiyanto, 39, warga Rejosari, RT 001/RW 001, Kradenan, Grobogan, tewas seketika setelah terlibat kecelakaan dengan truk tronton di tikungan jalan di kawasan Mojomulyo, Rabu (29/10/2015).
Kecelakaan maut itu terjadi saat kondisi lalu lintas cukup padat. Kepadatan lalu lintas itu merupakan imbas kedatangan ribuan massa pendukungan pasangan calon bupati yang ingin menghadiri kegiatan debat publik di Gedung Kartini Sragen.
Lantaran tak diizinkan masuk oleh petugas polisi, ribuan massa memadati pinggiran Jalan Raya Sukowati sehingga mengganggu kelancaran arus lalu lintas. “Kecelakaan itu terjadi sekitar pukul 11.00 WIB. Saat itu, tenaga kami sebagian besar terfokus untuk membantu kelancaran lalu lintas di depan Gedung Kartini,” kata Kanit Laka Polres Sragen, Ipda Sudarmaji, kepada Solopos.com, Kamis (29/10/2015).
Kecelakaan itu bermula ketika Legiyanto yang mengendarai Honda CB 150 berpelat nomor K 6832 GJ berjalan dari arah Beloran menuju selatan. Diduga posisi sepeda motor terlalu ke kanan saat melintasi tikungan jalan. Nahas, dari arah berlawanan muncul truk tronton berpelat nomor E 9228 B yang dikemudikan Siman, 58, warga Kandangsapi RT 003/001, Jebres, Solo.
Karena terlalu dekat jarak keduanya, mereka tidak sempat menginjak pedal rem. Kerasnya benturan membuat Legiyanto dan sepeda motornya terjatuh. Tubuh Legiyanto terlindas roda belakang truk hingga membuatnya tewas seketika.
“Korban mengendarai motor agak ke tengah. Dia lalu dihantam tronton. Tubuhnya luka parah setelah tergilas roda truk,” ujar Baroto, salah seorang saksi mata.



(solopos.com)

Kamis, 29 Oktober 2015

SRAGEN HARI INI: Sragen Job Fair 2015 Sediakan 2.000 Lowongan Kerja

SRAGEN HARI INI: Sragen Job Fair 2015 Sediakan 2.000 Lowongan Kerja

Sragen Job Fair 2015 Sediakan 2.000 Lowongan Kerja

http://www.niras.com/jobs/~/media/images/niras-com/jobs/job-vacancies/job-vacancies-550x210.ashx

SRAGEN – Kementerian Tenaga Kerja RI bersama dengan Dinas Tenaga Kerja dan Tramsigrasi (Disnakertrans) Sragen akan menggelar pameran bursa lowongan kerja bertajuk Sragen Job Fair 2015, 3-4 November mendatang.
Sedikitnya 2.000 lowongan pekerjaan dari berbagai perusahaan di Sragen dan sekitarnya bakal tersedia bagi para pelamar dari berbagai jenjang pendidikan mulai lulusan SMA/K hingga sarjana.
Sekretaris Disnakertrans Sragen, Darmawan mengungkapkan agenda job fair itu sebagai wujud dukungan Kamenakertrans RI terhadap pengurangan angka penganggguran di Sragen.

Lewat Job Fair itu, diharapkan bisa mempertemukan pemberi kerja dengan pencari kerja serta melindungi pencari kerja dari informasi kerja yang tidak jelas. “Ada 40 perusahaan baik lokal atau nasional yang akan berpartisipasi menyediakan lowongan kerja. Jenis pekerjaannya beragam mulai dari perbankan, makanan, finance, industri, percetakan, otomotif, garmen, jasa dan kecantikan,” paparnya di sela persiapan job fair, Selasa (27/10/2015).
Selain Job Fair, juga akan digelar Expo Antar Kerja Khusus bagi lansia maupun kaum penyandang disabilitas hasil pemberdayaan Kemenakertrans dan Disnakertrans Sragen.

(joglosemar.co)

Selasa, 27 Oktober 2015

KUMPULAN WONG SRAGEN, tidak hanya sekedar komunitas di dunia maya. Tapi juga merealisasikan kegiatan positif di lingkungan masyarakat



Berikut adalah salah satu program sosial komunitas ini

 KWS PEDULI PENDIDIKAN
Salah satu program KWS PEDULI PENDIDIKAN adalah membantu pondok pesantren dalam membebaskan tanah agar anak2 kita atau siapa yang belajar mencari ilmu lebih nyaman...
Utk program pembebasan tanah pondok al ihsaniyah abul faidl,target 400 mtr sdh terkumpul 345 meter atau dana yg sdh msk krg lbh 26jt jadi kurang 55 meter lagi untuk target kami
Silahkan bagi saudara/i yang mau bersedekah , membantu, mendukung dan merealisasikan kegiatan KWS PEDULI PENDIDIKAN.

https://scontent-hkg3-1.xx.fbcdn.net/hphotos-xpa1/v/t1.0-9/12049729_1663079953935979_2073344852770597980_n.jpg?oh=9a0ac9870944deb56ef9b805a986d9ae&oe=56C442C4 

untuk info lebih lanjut silakan menghubungi;
 
Sriyono    +62852 9352 4548

Kristanto +62821 9038 8887

Rindhu    +6285 5748 05362





sumber referensi: Kumpulan Wong Sragen

Senin, 26 Oktober 2015

Baru Sebulan Dapat Bantuan RTLH, Dapur Rumah Ludes Terbakar

http://www.solopos.com/dokumen/2015/10/26padamkan-bara-api.jpg
Petugas pemadam kebakaran Kabupaten Sragen berupaya memadamkan kobaran api di Sragen, Senin (26/10/2015). (Tri Rahayu/JIBI/Solopos)

Dapur rumah milik Muhammad Hariyanto, 35, di RT 004/RW 018, Kampung Ringinanom, Kelurahan Sragen Kulon, Sragen ludes dilalap api, Senin (26/10/2015) pukul 12.30 WIB.
Beruntung api belum merembet ke rumah Muhammad Hariyanto yang baru direhab sebulan terakhir lewat bantuan bedah rumah tidak layak huni (RTLH).
Peristiwa itu berawal saat Muhammad mencari lauk-pauk dan sayuran untuk makan siang. Rumah dibiarkan kosong. Sesampainya di rumah, Muhammad kaget karena banyak warga berkerumun di sekitar rumahnya. Warga sibuk memadamkan api yang melalap dapur di belakang rumah. Beberapa saat kemudian, dua unit mobil pemadam kebakaran datang.
“Warga tidak tahu sumber apinya darimana. Tahu-tahu api sudah membesar. Warga bergotong-royong memadamkan api secara manual sembari menunggu pemadam. Api yang semula besar mulai mengecil setelah diguyur air warga secara swadaya,” ujar Mulyadi, 58, warga RT 005/RW 018, Kampung Ringinanom, yang ikut memadamkan api saat ditemui Solopos.com, Senin.
Mulyadi menduga sumber api berasal dari puntung rokok yang dibuang warga sembarangan. Dia tidak mengetahui taksiran kerugian akibat musabah itu.
“Ya, beruntung api belum merembet rumah yang baru dibangun sebulan terakhir. Pembangunan rumah itu juga atas bantuan warga karena dapat bantuan bedah rumah dari pemerintah,” katanya.
Muhammad mengingat-ingat kejadian sebelum membeli lauk-pauk. Dia mengaku tidak menghidupkan kompor atau sumber api apa pun. Jaringan listrik ke dapur, ujar dia, juga tidak ada. “Saya tidak tahu kok dapur bisa terbakar. Tapi tidak ada barang berharga. Hanya kayu dan dinding dapur yang terbuat dari anyaman bambu yang ludes terbakar,” ujar Muhammad.


( solopos.com )