Senin, 16 November 2015

BALI TOURISM MAP


http://www.balisatak.com/images/peta-bali.jpg

BALI TOURISM MAP 1

http://www.indonesia-tourism.com/bali/map/bali-map-high.png
BALI TOURISM MAP 2


http://www.holidayquest.de/2bali/Images/BALI-MAP7.gif
BALI TOURISM MAP 3


http://www.planetware.com/i/map/INA/denpasar-map.jpg
BALI TOURISM MAP 4
 


http://www.balistarisland.com/Bali-Information/Bali_info_Images/Kuta-Map.jpg
BALI TOURISM MAP 5



https://stephenandsiennabaliwedding.files.wordpress.com/2013/03/legian-map.jpg
BALI TOURISM MAP 6 



http://static2.mydestination.com/library/images/494629_513_340.jpg
BALI TOURISM MAP 7 ( SURFING DESTINATION )


https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh9Xv4o-FztOku3NgGxHUkLDnGZV3Gs7AQNRW1w1f6I5Ti9pBA5h3-rWHqSTSj8i5Kuy_QLXgWWgYe6VVxBmIQII-oXmrr2B9mfLqRhpS86-HdpC37MkpPK2C8G2oMN5Vz5c3fXUwddypAv/s640/Sanur-beach-map.gif
BALI TOURISM MAP 8 ( SANUR )




http://www.balistarisland.com/Bali-Information/Bali_info_Images/Balimap.jpg
BALI TOURISM MAP 9

PETA YOGYAKARTA


Jalan jalan ke Jogja? Selain uang saku yang cukup, berikut adalah 
kumpulan peta peta jogja yang perlu anda simak. Mulai dari Kota Yogyakartanya, Sleman, Kulon Progo, Bantul, sampai dengan Gunung Kidul


https://stepanjul.files.wordpress.com/2014/01/peta-jogja-map.jpg
YOGYAKARTA TOURISM MAP


https://hpijogja.files.wordpress.com/2009/12/peta-klaster.jpg
PETA YOGYAKARTA 1

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh6dxt4kVmVA7AwFnZH7niYWEEssZ5-JsisF-4-lClnZ1CbBmvePhARLkzf_FItL8lOls7oVkELfWBI3qbj1LOnPZbMjBhFZ4uy9JHySsWStoSy6e0eROhmoavZtgiPyur962tI4rxiYOp3/s1600/peta+Wisata+Gunungkidul.jpg
PETA WISATA GUNUNG KIDUL


 https://desawisatasleman.files.wordpress.com/2010/09/lokasi-desa-wisata-fix.jpg
PETA SLEMAN, YOGYAKARTA


https://sadastudio.files.wordpress.com/2013/01/13.png
PETA KULON PROGO, YOGYAKARTA


https://dewiultralight08.files.wordpress.com/2012/02/peta-topografi-poly.jpg
PETA BANTUL, YOGYAKARTA



KUMPULAN PETA SRAGEN DAN JAWA TENGAH

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjdJT8_TEUbt881YFzuaw5JvIPaGpkvlZp3R_MSDnjpQqmVqfJFAIRJOMzN5EIcrmC9BXwsJX3RdJwJ2494m1FYvZMXDNLpqImDse8uXzijI6E7RPvdo7z2Mj8b62YNNRCAZY03t1ABgBA/s1600/sr-07.jpeg
peta sragen 1

https://studioperencanaan2011.files.wordpress.com/2011/09/landuse-sragen.jpg
peta sragen 2 ( GUNA LAHAN )


https://studioperencanaan2011.files.wordpress.com/2011/09/topografi-sragen.jpg
peta sragen 3 ( TOPOGRAFI )

https://studioperencanaan2011.files.wordpress.com/2011/09/administrasi-solo-sragen1.jpg
peta sragen 4 ( ADMINISTRASI )


peta sragen 5

https://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/5/57/Central_Java_province.png
peta jawa tengah ( ADMINISTRASI )

Minggu, 15 November 2015

Tulang Leher Patah, Pelajar SMA Tewas di Perempatan

 http://poskotanews.com/cms/wp-content/uploads/2014/02/laka11.jpg
 SRAGEN — Lina Ayum Firdayana, 17, pelajar asal RT 001, Desa Pengkok, Kedawung, Sragen menjadi korban kecelakaan di simpang empat jalan kampung Mlokolegi-Bunder, Pemkot, Kedawung, Jumat (13/11/2015) siang. Gadis itu tewas di lokasi kejadian lantaran tulang lehernya patah. Kanit Laka Satuan Lalu Lintas Polres Sragen Ipda Sudarmaji mewakili Kapolres Sragen AKBP Ari Wibowo kepada Solopos.com, Sabtu (14/11), mengatakan peristiwa nahas itu berawal saat pelajar SMA itu mengendarai motor honda Supra X berpelat nomor AD 2188 VN dari arah barat ke timur.
Sementara Sulardi, 30, warga Mlokolegi RT 005, Desa Celep, Kedawung mengendarai motor honda Supra X berpelat nomor AD 3850 ATE dari arah selatan ke utara.
Sesampainya di simpang empat RT 001 Pengkok, tepatnya di depan rumah Sugiyanto, mereka bermaksud menyeberang. Baik Lina maupun Sulardi tak memperhatikan lalu lintas di arah jalan lainya karena terhalang bangunan rumah warga. Masing-masing menacap gas dan di tengah simpang empat itulah mereka bertabrakan.
“Jalannya kan jalan kampung. Persoalannya ada bangunan yang menghalangi pandangan masing-masing pengendara. Kalau tidak ada bangunan itu mungkin tidak terjadi kecelakaan. Berdasarkan keterangan warga, sering terjadi kecelakaan di simpang empat itu tetapi baru Jumat itu memakan korban jiwa,” kata Sudarmaji.
Lina mengalami luka serius pada bagian leher dan hidung mengeluarkan darah. Sudarmaji menyatakan pelajar itu tewas di tempat dan tubuh korban sempat dievakuasi ke Puskesmas Kedawung II Karangpelem.
Sementara Sulardi mengalami luka pada tangan kanan, kepala bagian belakang robek, dan opname di RS Mardi Lestari Sragen. “Pelajar itu belum memiliki surat izin mengemudi (SIM) C sedangkan SIM C Sulardi juga belum ditemukan,” katanya.


solopos.com

Kamis, 05 November 2015

GRB BAKAR FOTO BUPATI SRAGEN

http://krjogja.com/thumbhead/1b0ff57f8c0f8ff031d780c351ffb95b_thumb.jpg 
SRAGEN.  Belasan massa dari Gerakan Rakyat Bersatu (GRB) menggelar aksi demo di depan kantor Bupati Sragen, Kamis (05/11/2015). Massa menuntut Bupati Agus Fatchurrahman gentlemen mundur dari jabatannya karena maju lagi dalam Pilbup Sragen.

Massa membawa replika kursi bupati berikut foto Agus Fatchurrahman yang bertuliskan demisioner. Setelah menyampaikan orasi, massa kemudian membakar replika kursi berikut foto Bupati Agus. Aparat kepolisian tampak berjaga ketat di depan kantor Bupati Sragen mengawal jalannya aksi demo yang hanya berlangsung sebentar.

Koordinator GRB, Lucky Setyo Nugroho usai demo mengatakan, aksi yang digelar untuk mengingatkan Bupati Sragen agar fair mengikuti proses tahapan Pilbup. Karena mencalonkan kembali, Bupati diminta untuk mundur dari jabatannya.

"Memang tidak diatur kalau bupati harus mundur dari jabatannya setelah maju lagi pilbup. Tapi bupati harus memberi pendidikan politik yang baik bagi warga Sragen dengan cara mundur dari jabatannya dulu dan bertarung secara fair," ujarnya.

Menurut Lucky, terungkapnya beberapa kasus mobilisasi birokrasi menunjukkan bahwa calon incumbent telah berbuat curang dan tidak bertarung secara fair. Kondisi ini membuat Pilbup Sragen berada di bawah bayang-bayang praktik intimidasi dari penguasa. "Guna mencegah terulangnya kembali mobilisasi birokrasi, bupati harus mundur dulu. Sehingga proses demokrasi pilbup bisa berjalan secara fair dan terjadi persaingan sehat," jelasnya


KRJOGJA.COM

Rabu, 04 November 2015

Inilah Jumlah Sumbangan TKI Pertahun Untuk Pemerintah Indonesia Dari Devisa

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhePaDovneSMCIQEjljxIGc_Xg-n_1BSBO4O3KO2gUMC4wSjG0Q1KxSCj6TUaBDWadMbbMdWSj3PM89GQ90w3MCrhkd12Bu-s-KzN-gWLjCTZ6aTcWc0ZeJOsWpx48LlyQbG-F6UNyarrc0/s1600/1131883517p.jpg
 
 Sebutan TKI sebagai pahlawan devisa memang sudah tak asing lagi. Paling tidak negara setiap tahunnya mengantongi untung yang tidak sedikit dari devisa ini. Karena besarnya sumbangan devisa ini, BNP2TKI pun terus mengirimkan TKI ke luar negeri sehingga mereka akan semakin banyak mengirimkan hasil kerjanya ke Indonesia, dengan begitu devisa negara akan terus bertambah.
BNP2TKI menaksirkan tahun ini tepatnya akhir Desember 2015, negara setidaknya dapat mengantongi 10 Milyar dari devisa ini. Posisi tahun lalu saja menembus 8,4 Milyar dan dengan inovasi pemerintah yang mewajibkan CTKI membuat rekening atas nama pribadi ini akan merealisasikan target tersebut. kata Kepala BNP2TKI, Nusron Wahid
Nah, tahukah bahwa apabila gaji TKI naik maka pemerintah juga untung karena jumlah devisanya pun akan naik. Oleh karenanya Indonesia lebih senang mengirimkan TKI ke negara-negara yang Standar Gajinya tinggi dan sesuai prosedural, sebagaimana Timur Tengah dan Korea. Akan lebih dahsyat lagi jika kita bisa memberdayakan keluarga mereka di daerah sebagai lahan investasi produktif bagi mereka agar tidak konsumtif. Pemerintah harus hadir. Saya yakin TKI sangat bisa membantu mendongkrak ekonomi kita," tambahnya.
 
 
 
DE-YUAN.COM

Kegilaan Pesugihan Gunung Kemukus di Sragen, Jawa Tengah



Pesugihan Gunung Kemusuk di Sragen, Jawa Tengah mungkin adalah salah satu tempat pesugihan yang cukup populer di kalangan paranormal Indonesia.
Kabupaten Sragen Jawa Tengah terkenal sebagai daerah dataran tinggi dengan beberapa buah gunung sebagai pertandanya. Kendati memiliki banyak gunung yang indah, Sragen justru terkenal karena sebuah mitos tempat pesugihan yang cukup dikenal disana. Tempat tersebut adalah pesugihan Gunung Kemukus

Ritual Pesugihan Gunung Kemukus

Pesugihan gunung kemukus terkenal karena ia adalah salah satu pesugihan tanpa tumbal yang memang banyak dicari oleh para pemalas yang ingin cepat kaya. Selain itu, ritual yang dilakukan untuk memperoleh pesugihan tersebut cukup sensaional yaitu dengan melakukan pesta hubungan badan dengan pasangan yang tidak dikenalnya. Hubungan badan tersebut dilakukan berturut-turut hingga 7 kali. Dimana hubungan badan tersebut dilakukan di tempat terbuka di salah satu bagian Gunung Kemukus.

Ritual hubungan badan ini merupakan salah satu syarat untuk memperoleh kekayaan. Ritual ini wajib dilakukan bagi siapa saja yang memang berniat untuk memuja demi harta. Oleh karena itulah maka banyak penyedia jasa pelayanan plus-plus yang bertebaran di tempat ini. Kebanyakan dari mereka adalah wanita paruh baya yang merelakan sisa hidupnya untuk mencari penghidupan sebagai kupu-kupu malam.

Asal Usul Pesugihan Gunung Kemukus Sragen Jawa Tengah

Mitos yang berkembang di masyarakat sekitar Gunung Kemukus perihal asal-usul pesugihan ini bermula sejak masa kerajaan Majapahit di masa silam. Dikisahkan seorang pangeran yang berasal dari kerajaan Majapahit bernama Pangeran Samudro jatuh cinta pada ibu kandungnya sendiri yang bernama Dewi Ontrowulan. Cinta terlarang ini tentu saja sangat tidak bermoral. Ayah Pangeran Samudro yang juga suami dari Dewi Ontrowulan, yakni Raja Ontrorejo ketika mengetahui hal tersebut sontak langsung mengusir putranya dari istana kerajaan. Pengusiran itu dimaksudkan agar cinta terlarang itu tak terus berlanjut dan agar hal memalukan itu tak diketahui oleh rakyat dan penghuni kerajaan yang lain. Namun, tak disangka setelah kepergian putranya, yakni Pangeran Samudro, Dewi Ontrowulan bukannya tetap berada di kerajaan, justru malah menyusul putranya yang bermukim di sebuah gunung, bernama Gunung Kemukus. Di sana cinta terlarang antara anak dan ibu kandung bertaut. Hubungan badan antara keduanya tak bisa terelakan lagi. Mengetahui hal itu, Raja Ontrorejo tak terima. Ditemani beberapa pasukan bersenjata, Raja Ontrorejo menyusul anak dan istrinya itu ke Gunung Kemukus untuk menghukum keduanya. Sesampainya di sana, ia melihat dengan mata kepalanya sendiri istri dan anaknya itu tengah melakukan hubungan intim dengan sangat mesra. Sontak sang rajapun geram, diperintahkannya para pasukan untuk menangkap keduanya untuk kemudian dihukum gantung pada saat itu juga. Sebelum dihukum pangeran samudro berikrar dengan kata-kata berikut:

“Ayah, aku tahu perbuatanku ini salah, aku sangat menyadari hal itu. Namun kecintaanku pada ibuku membawa aku pada sebuah rasa yang tak mungkin dapat dihalangi oleh Tuhan sekalipun. Maka sebelum menemui ajalku di tiang gantung ini, dengan ini aku berikrar bahwa bagi siapa saja orang yang meniru perbuatanku (melakukan hubungan badan .red) di tempat terbuka di wilayah gunung ini, aku akan membantunya dalam hal apapun sehingga keinginannya dapat terkabul”

Sejak saat itulah ikrar ini kemudian dicoba-coba oleh penduduk yang mengetahuinya. Sebagian mereka ingin cepat kaya, sebagian lain ingin terkenal, dan sebagian lain ingin memiliki jabatan. Semuanya secara tak nalar ternyata dapat terkabul dengan mudah. Sedari itulah kemudian banyak orang berbondong-bondong datang ke Gunung Kemukus untuk melakukan ritual pesugihan bejat.

Nah, itulah pembahasan mengenai pesugihan gunung kemukus Sragen Jawa Tengah yang dapat kami sajikan. Yang jelas, jangan pernah berpikir untuk meniru perbuatan keji pangeran Samudro, apalagi sampai melakukan pemujaan dengan jalan pesugihan untuk memperoleh kekayaan secara mudah. Mintalah apapun hanya kepada Alloh SWT. Tuhan Yang Maha Kuasa.

Polisi akan Periksa Pejabat KPU Sragen

http://www.rmol.co/images/berita/normal/976604_09154228072015_pilkada.jpg
Pilkada Sragen, polres mulai memeriksa sejumlah pejabat KPU Sragen.
SRAGEN–Polres Sragen membentuk tim ungkap kasus yang dipimpin Kapolres Sragen AKBP Ari Wibowo untuk menyelidiki hilangnya 9.620 buah bilik suara dan 422 buah kotak suara milik Komisi Pemilihan Umum (KPU) Sragen. Kapolres memulai penyelidikan dengan menghimpun keterangan dari sejumlah pejabat di lingkungan KPU Sragen.
Tindak lanjut kasus itu diungkapkan Kapolres Sragen AKBP Ari Wibowo saat ditemui wartawan di Mapolres Sragen, Selasa (3/11/2015) pagi. Kapolres sudah menerima laporan kronologi atas hilangnya bilik dan kotak suara itu dari Sekretariat KPU Sragen. Dia masih mendalami bahan-bahan yang ada untuk ungkap kasus lebih lanjut.
Berdasarkan keterangan yang ada, Kapolres belum bisa memastikan kapan logistik pemilu itu hilang. Logistik KPU itu baru dibuka pada akhir 2014 dan baru pada Jumat (30/10/2015) dibuka kembali kemudian ditemukan keganjilan.  “Kami mendalami kemungkinan penyebab hilangnya logistik itu. Kami akan menggali informasi dari internal dan eksternal KPU,” ujar dia.
Tugas tersebut akan dibebankan kepada tim ungkap kasus yang dipimpin Kapolres sendiri. Kapolres menyatakan tim itu terdiri atas gabungan Satreskrim, Sat Intelkam, dan Polsek Sragen Kota.
“Kami segera buatkan laporan polisinya dan memanggil pihak KPU sebagai pelapor. Kami akan menggali keterangan bagaimana kronologi awal? Siapa yang mengurusi bagian logistik? Siapa yang menyimpan kunci? Kami gerak dari situ. Belum bisa diketahui indikasi orang dalam. Kami kedepankan praduga tak bersalah,” ujarnya.
Terpisah, Ketua Panitia Pengawas Pemilu (Panwaslu) Sragen, Slamet Basuki Indrowiyono, mengatakan hilangnya kotak suara itu akan berdampak pada potensi kerawanan pemilu. Atas dasar itulah, Slamet meminta semua stakeholders yang ada untuk bersama-sama memperketat pengawasan dan pengawalan logistik pemilihan kepala daerah (pilkada).
Terpisah, Ketua DPC Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Sragen, Rus Utaryono, mendorong kepada Panwaslu untuk ikut terlibat dalam pengusutan kasus hilangnya logistik pilkada itu.


Solopos.com

Selasa, 03 November 2015

OPERASI ZEBRA CANDI 2015 13 Hari, 1.500 Pengendara Motor Terjaring Razia di Sragen

Pengendara motor terjaring razia operasi zebra yang digelar Satlantas Polres Sragen di simpang tiga pojok Jl. Raya Sukowati Sragen, Selasa (3/11/2015). (Tri Rahayu/JIBI/Solopos)

SRAGEN — Aparat Satlantas Polres Sragen menjaring 1.500 pengendara sepeda motor dalam Operasi Zebra Candi 2015 yang telah digelar selama 13 hari di sejumlah lokasi di wilayah Bumi Sukowati. Operasi tersebut akan ditutup pada Rabu (4/11/2015) pada pukul 24.00 WIB.
Operasi Zebra Candi itu digelar di simpang tiga pojok, simpang tiga garuda, dan simpang tiga KNPI, serta sejumlah lokasi strategis di Paldaplang Ngrampal, Gemolong, dan simpang tiga Bulu Masaran.
Puluhan pengendara motor terjaring dalam razia di simpang tiga pojok, Selasa (3/11/2015) pagi. Rata-rata mereka tidak memiliki surat izin mengemudi (SIM).
KBO Lantas Polres Sragen, Iptu Mashadi, mewakili Kapolres Sragen AKBP Ari Wibowo saat dijumpai, Selasa pagi, di sela-sela operasi, mengatakan sebagian pengguna jalan yang terjaring razia karena tidak memiliki SIM.
“Sebenarnya target kami pada operasi zebra tahun ini lebih pada penertiban helm standar nasional Indonesia [SNI] dan penggunaan sabuk pengaman bagi pengemudi mobil atau truk. Namun pelanggaran-pelanggaran lainnya tetap ditindak, seperti pelanggaran marka jalan, pelanggaran lampu lalu lintas dan pelanggaran lainnya. Semua itu bertujuan untuk menekan angka kecelakaan lalu lintas,” kata Mashadi.
Dia menjelaskan operasi zebra sengaja digelar pada jam-jam sibuk bukan pada jam-jam berangkat atau pulang sekolah. Dia tidak ingin operasi zebra itu mengganggu aktivitas belajar mengajar para siswa. Kendati demikian, Mashadi menyebut tak sedikit pelajar yang terjaring razia.

solopos.com

Senin, 02 November 2015

Bilik Suara Hilang, KPU Sragen Tutup Mulut

http://www.lampost.co/upload/1433669828.jpg
KPU Kabupaten Sragen serentak tutup mulut terkait hilangnya ribuan bilik suara yang disimpan di Gudang Logistik.

Ketua KPU Sragen, Ngatmin Abass, ketika hendak dimintai keterangan mengaku sedang tidak ditempat.

Dia mengaku tengah bertugas di luar kota jadi tidak bisa berkomentar apapun mengenai hilangnya bilik suara yang terjadi pada Jumat 30 Oktober 2015 lalu.

"Saya sedang di Semarang mas lebih baik jenengan ke kantor saja," ucapnya melalui Sambungan telepon, Senin (2/11).

Hal yang sama juga dilakukan oleh Komisioner KPU Sragen Dodok Sartono. Menurutnya dari kesepakatan awal, seluruh Komisioner tidak akan mengomentari masalah hilangnya bilik suara itu.

Saat ini kasus tersebut sepenuhnya sudah diserahkan kepada pihak kepolisian. Sehingga lebih baik KPUD menunggu hasil penyelidikan yang ada.

Bahkan dirinya juga enggan berkomentar mengenai solusi atas hilangnya ribuan bilik suara tersebut.

padahal seperti diketahui Bilik suara itu bakal digunakan untuk Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kabupaten Sragen yang akan berlangsung pada 9 Desember mendatang.

"Lebih baik tanyakan saja kepada ketua, jangan tanyakan kepada saya," ucapnya.

Sementara itu Kapolres Sragen AKBP Ari Wibowo mengaku terus melakukan penyelidikan atas adanya kasus tersebut.

Pihaknya masih melakukan pendalaman penyelidikan terhadap para saksi-saksi yang ada dan menilai adanya kejanggalan dalam kasus pencurian itu. pasalnya tidak ada kunci ataupun pintu gudang logistik yang rusak pasca pencurian berlangsung.

Seperti diberitakan sebelumnya, Sebanyak 9.622 bilik suara milik KPUD Sragen raib digondol maling.

Kejadian diketahui kali pertama oleh petugas keamanan Bambang Sadiyo, saat hendak melakukan pemeriksaan dan pendataan bilik suara tersebut. Akibat kejadian itu kerugian yang ditimbulkan ditaksir mencapai Rp500 juta.



 sindonews.com

Polisi Bekuk Pelaku Curanmor Lintas Provinsi

 http://img.antaranews.com/new/2013/01/ori/20130103Curanmor-020113-SA-4xx.jpg
Pencurian Sragen, pelaku curanmor ini beraksi di Sragen dan Gunungkidul.
 SRAGEN–Aparat Polsek Jenar dan Polsek Sragen Kota berhasil mengungkap kasus pencurian kendaraan bermotor (curanmor) lintas provinsi Sabtu (31/10/2015).
Polisi membekuk tersangka curanmor lintas provinsi atas nama Yanto, 30, warga Dusun Betek, Desa Banyurip, Kecamatan Jenar, Sragen. Prestasi Polsek Jenar dan Polsek Sragen Kota itu berawal saat terjadi kasus curanmor di wilayah Jenar dan Sragen Kota pada September lalu.
Kasus curanmor di wilayah Jenar terjadi pada Minggu (20/9/2015) pukul 19.00 WIB di Dusun Precet, Desa Ngepringan, Jenar. Sebuah motor Yamaha Mio GT berpelat nomor AD 5891 AFE raib dicuri. Polisi mencurigai seseorang di balik kasus curanmor itu yang juga warga Jenar.
Kapolsek Jenar, AKP Handoyo, mewakili Kapolres Sragen AKBP Ari Wibowo, saat dihubungi Solopos.com, Minggu (1/11/2015), menyampaikan kronologi pengungkapan kasus curanmor itu. Handoyo menerjunkan Tim Unit Reskrim Polsek Jenar untuk berkoordinasi dengan Satuan Reskrim Polres Sragen dan Polres Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).
Koordinasi itu dibutuhkan karena Polres Gunungkidul berhasil membekuk pelaku curanmor asal Sragen.
Handoyo memerintahkan Unit Reskrim Polsek Jenar berkoordinasi dengan penyidik Polsek Sragen Kota untuk mendatangi Polres Gunungkidul untuk memastikan tersangka. Di Polres Gunungkidul, tim Polsek Jenar dan Sragen Kota memeriksa Yanto. Hasil pemeriksaan tersebut dikembangkan dan pada Sabtu, tim unit Reskrim Polsek Jenar berhasil menemukan barang bukti hasil kejahatan pelaku berupa motor Yahama Mio GT beserta surat tanda nomor kendaraan (STNK) atas nama Sumarmi, 41, warga Mantingan, Ngawi, Jawa Timur.
Tim Unit Reskrim Polsek Jenar segera memeriksa saksi-saksi dan melengkapi administrasi penyidikan tahap I.
“Kami juga berkoordinasi dengan penyidik Polres Gunungkidul, jaksa penuntut umum Kejaksaan Negeri Sragen dan Lembaga Pemasyarakatan (LP) Kelas IIA Sragen untuk proses hukum lebih lanjut,” katanya.
Handoyo mengungkapkan pelaku curanmor itu terhitung gesit karena sering menggunakan nama palsu saat berkenalan dengan teman wanitanya.
Dia menyampaikan belakang pelaku pernah mengaku anggota TNI. Pelaku masih dikembangkan untuk kasus curanmor juga di Polres Gunungkidul. “Kami memang sudah memburu tersangka sejak lama. Pelaku sering berada di wilayah Jogja. Di sana pelaku juga melakukan kejahatan yang sama,” ujar dia.

Solopos.com

2 Motor Hilang Saat Ditinggal Merumput dan Bertamu

 http://polresmaros.web.id/wp-content/uploads/2014/09/Waspada-Curanmor-ilustrasi.jpg
Pencurian Sragen terjadi di dua lokasi.
SRAGEN — Aksi pencurian kendaraan bermotor di Bumi Sukowati marak. Selama Jumat-Sabtu (30-31/10/2015), dua unit motor milik warga di wilayah Ngrampal dan Sumberlawang raib disikat maling. Pelaku pencurian diduga merupakan sindikat curanmor dengan jaringan yang mapan.
Kasus curanmor itu menimpa Wagiman, 32, seorang petani asal Dusun Sendangbulus RT 022, Desa Ngargotirto, Sumberlawang, Sragen, Sabtu (31/10) pukul 09.10 WIB. Motor yang ditinggal merumput itu raib saat diparkir di tegalan bawah pohon jati, tepatnya di Dukuh Juranggandung RT 024, Ngargotirto, Sumberlawang. Sebuah motor Yahama Vega berpelat nomor AD 2259 VE hilang dan kerugian korban diperkirakan Rp6 juta.
Aparat Polsek Sumberlawang memintai keterangan Marikem, 40, dan Parji, 33, petani asal Dusun Dukuhan RT 021, Ngargotirto, Sumberlawang sebagai saksi. Kasus itu masih diselidiki aparat Polsek Sumberlawang.
Kasus curanmor berikutnya menimpa Ika Salgiyaningrum, 19, warga Dukuh Bibin RT 025/RW 012, Desa Ngarum, Kecamatan Ngrampal, Jumat (30/10) pukul 08.30 WIB. Peristiwa itu berawal saat Ika bertamu di rumah temannya, Tri Wahyu Purnomo, 20, di Dusun Paldaplang RT 001/RW 001, Desa Kebonromo, Ngrampal pada pukul 08.00 WIB. Ika memarkir motor Honda Beat warna hitam berpelat nomor AD 5928 QE di halaman rumah Tri.
Setelah ditinggal berbincang di ruang tamu, motor yang diparkir Ika sudah tidak ada di tempat semua. Motor buatan 2014 itu milik ayah Ika, yakni Gino. Dalam waktu hanya 30 menit, motor senilai Rp12 juta amblas dicuri.
Kapolsek Sumberlawang AKP Sugiyarto mewakili Kapolres Sragen AKBP Ari Wibowo mengimbau kepada masyarakat, terutama di wilayah Sumberlawang agar hati-hati dalam memarkir motor. Dia mencatat kasus curanmor di tegalan itu baru kali pertama terjadi di wilayah Sumberlawang.
“Biasanya pencuri beraksi pada motor milik pemancing karena jaraknya relatif jauh. Kalau hanya ditinggal merumput itu saya kira jaraknya tidak terlalu jauh. Ya, baru lima menit ditinggal sudah hilang,” ujarnya.
Dia menduga pelaku curanmor sudah profesional dan biasanya merupakan sindikat lintas daerah. “Kalau bukan sindikat, pelaku akan kesulitan menjual motor. Kalau tidak profesional, hanya sekadar ngambil tetapi sulit menjual,” ujarnya.

www.solopos.com

Jumat, 30 Oktober 2015

10 Tempat Wisata di Sragen yang Wajib Anda Kunjungi

10 Tempat Wisata di Sragen yang Wajib Anda Kunjungi, Tempat Wisata Terindah - Kabupaten Sragen merupakan salah satu kabupaten yang ada di Provinsi Jawa Tengah. Kabupaten Sragen terletak di 30 km ke arah timur Kota Surakarta. Kabupaten ini berbatasan dengan Kabupaten Grobogan di Utara, Kabupaten Ngawi Jawa Timur di sebelah timur, Kabupaten Karanganyar di sebelah selatan dan Kabupaten Boyolali di sebelah barat. Kabupaten Sragen memiliki julukan Bumi Sukowati, karena nama Sukowati digunakan pada masa pemerintahan Kerajaan Surakarta. Kabupaten Sragen memiliki potensi pariwisata yang cukup besar, salah satu yang sudah sangat terkenal adalah situs prasejarah di Desa Sangiran. di Desa Sangiran ini kemudian didirikan sebuah museum untuk menampung berbagai benda prasejarah yang ditemukan di sekitar lokasi. Berikut adalah 10 Tempat Wisata di Sragen yang Perlu Untuk Dikunjungi selengkapnya :


1. Pemandian Air Panas Bayanan

Pemandian Air Panas Bayanan adalah tempat wisata di Sragen yang berlokasi di 17 km sebelah tenggara Kota Sragen atau alamat lengkapnya di Dusun Bayanan, Desa Jambeyan, Kecamatan Sambirejo, Kabupaten Sragen, Jawa Tengah. Wisata ini memiliki daya tarik berupa pemandian air panas yang dipercaya masyaraket sekitar dapat menyembuhkan berbagai macam penyakit seperti rematik, gatal-gatal, dan penyakit lainnya. Selain itu air panas di Pemandian Bayanan juga dipercaya dapat menurunkan kadar kolesterol dalam darah, memulihkan kebugaran tubuh, meningkatkan vitalitas tubuh, memelihara kesegaran sendi–sendi dan otot, menghilangkan capek-capek, dan membuat awet muda. Oleh karena itu banyak masyarakat yang berdatanagn untuk mandi di pemandian air panas ini.

2. Ganesha Technopark

Ganesha Technopark terletak di Jl. dr. Sutomo no. 5 Sragen, Jawa Tengah, Indonesia. Ganesha Technopark merupakan sebuah proyek pemerintah yang bertujuan untuk memudahkan akses ke lembaga-lembaga penelitian, guru besar(professor) dan siswa yang telah lulus untuk membentuk proyek R&D maupun proyek lain yang berbasis profit sharing. Selain konsep technopark, ditempat ini juga ada BLK yang bertujuan untuk menetapkan dan mengimplementasikan R&D, pelatihan, mengembangkan, kemandirian maupun kerjasama untuk meningkatkan keahlian, tenaga kerja, produk, dan pelayanan yang mempunyai nilai jual dan nilai tambah bagi pemerintah dan masyarakat Sragen.

3. Museum Prasejarah Sangiran

Museum Prasejarah Sangiran terdapat di Ds. Krikilan Kalijambe, Sragen, Jawa Tengah, Indonesia. Di Sangiran ini merupakan lokasi penemuan fosil manusia purba Meganthropus palaeojavanicus oleh Von Koenigswald. Dari penemuan ini kemudian banyak ditemukan berbagai jenis fosil di area tersebut. Sampai saat ini telah ditemukan lebih dari 13.685 fosil di Sangiran. Kawasan Sangiran saat ini telah ditetapkan sebagai World Heritage List (Warisan Budaya Dunia) oleh UNESCO. Oleh sebab itu Museum Prasejarah Sangiran ini sangat cocok untuk dijadikan sebagai tempat wisata pendidikan bagi siswa-siswi terutama untuk mempelajari sejarah peradaban manusia. Saat ini Tempat wisata Sangiran banyak dikunjungi terutama oleh para peneliti prasejarah yang ingin melihat langsung penemuan fosil di sekitar Sangiran.

4. Taman Dayu (Dayu Park/Taman Dayu Alam Asri)

Taman Dayu Alam Asri merupakan sebuah tempat wisata keluarga di Kabupaten Sragen yang terdapat di Desa Dayu Kecamatan Sragen atau sekitar 20 km dari Kota Solo kearah timur. Area Taman Dayu Alam Asri luasnya sekitar 5 ha yang terdapat berbagai wahana hiburan dan permainan yang sangat cocok untuk liburan keluarga. Berbagai macam fasilitas disediakan di Taman Dayu Alam Asri ini seperti  mini zoo , wahana bermain dan ketangkasan, agrowisata, resort , pendopo pertemuan, gazebo, kolam renang lengkap dengan arena luncuran, resto, dan sebagainya.

5. Waduk Kedung Ombo

Waduk Kedung Ombo merupakan sebuah bendungan raksasa yang terdapat di perbatasan 3 Kabupaten yaitu Kabupaten Sragen, Boyolali dan Kabupaten Grobogan. Keberadaan Waduk Kedung Ombo ini sangat vital bagi pembangunan di Indonesia. Di waduk ini dibangun pembangkit listrik sehingga dapat menyediakan listrik bagi masyarakat. Selain itu air yang keluar dari waduk dapat digunakan untuk mengairi sawah di wilayah Kabupaten Semarang, Demak, Kudus, Pati, Blora, Grobogan, Jepara, Boyolali, dan Sragen. Selain digunakan untuk pengairan dan Pembangkit listrik, Waduk Kedung Ombo merupakan kawasan wisata yang sangat potensial. Di Waduk Kedung Ombo pengunjung dapat menaiki perahu motor dan keliling waduk serta dapat menikmati sajian berbagai menu makanan ikan air tawar. Selain itu Waduk Kedung Ombo juga sangat cocok digunakan untuk memancing bagi anda yang hobi memancing ikan air tawar.

6. Gunung Kemukus

Gunung Kemukus di Kabupaten Sragen merupakan sebuah wisata religi yang terdapat di Desa Pendem, Kecamatan Sumberlawang, Kabupaten Sragen, Jawa Tengah. Secara geografis, Objek Wisata Gunung Kemukus terletak sekitar ± 29 km di sebelah utara kota Solo. Tempat wisata ini merupakan sebuah makam Pangeran Samudro yang dipercaya masyarakat sekitar apabila ziarah ke makam tersebut dapat mendatangkan rezeki yang berlimpah. Namun ada cerita negatif dari makam di Gunung Kemukus ini, yaitu agar doa yang dipanjatkan terkaul maka peziarah diwajibkan berhubungan intim dengan wanita/pria yang bukan pasangan sahnya. Sehigga dalam perkembangannya tempat ini dijadikan kompleks mesum bagi warga dan para peziarah yang datang. Pemerintah Kabupaten Sragen telah berupaya keras mengurangi praktek ilegal ini melalui berbagai macam sosialisasi yang dilakukan melalui Dinas Pariwisata, namun masih saja ada msyarakat yang percaya dengan keyakinan tersebut.

7. Desa Wisata Batik Kliwonan

Desa Wisata Kliwonan merupakan sebuah kawasan yang berada di Kecamatan Masaran Kabupaten Sragen yang merupakan tempat sentra kerajinan Batik. Batik yang diproduksi di Kliwonan ini berbeda dengan batik dari daerah lainnya. Di tempat ini pengunjung dapat membeli oleh-oleh berupa kain batik serta dapat melihat langsung proses pembuatan batik. Bahkan apabila berminat anda juga dapat menginap di rumah warga yang telah disulap menjadi sebuah homestay yang sangat nyaman. Disini anda akan disuguhkan dengan berbagai macam aktifitas yang mengasyikkan, seperti belajar membatik, jelajah desa, memancing, membuat kerajinan tanah liat hitam, edukasi herbal serta outdoor photography.

8. Kolam Renang Kartika

Kolam Renang Kartika merupakan salah satu kolam renang kebanggaan warga Sragen. Kolam renang ini terdapat di tengah Kota Sragen tepatnya di Jalan Veteran dan berdampingan dengan Stadion Sepak Bola Sragen. Selain terdapat kolam renang di tempat ini juga terdapat pemancingan yang terletak dekat parkiran depan.  Di Kolam Renang Kartika Sragen ini juga sudah dilengkapi dengan papan luncur bergelombang, kamar ganti pakaian putra/putri, toilet, cafetaria, gudang, kantor pengelola, dan lain-lain.


9. Makam Joko Tingkir

Joko Tingkir merupakan nama lain dari Sultan Hadiwijaya, Raja Kerajaan Pajang yang berkuasa pada tahun 1550-1582. Kerajaan Pajang merupakan pewaris Kerajaan Demak dan cikal bakal kerajaan Mataram yang akhirnya melahirkan Kasultanan Yogyakarta dan Kerajaan Surakarta saat ini. Kompleks pemakaman ini sangatlah sederhana, yang lokasinya di Desa Butuh, Kecamatan Plupuh, di pinggir Bengawan Solo. Di dalam kompleks itu juga terdapat makam orangtua Joko Tingkir, yakni Ki Kebo Kenanga dan Nyi Kebo Kenanga. Seperti kebanyakan makam di Jawa lainnya, makam ini juga sering dikunjungi peziarah yang ingin sekedar berziarah ke makam leluhur dan juga berziarah untuk mendapatkan berkah.  Setiap Hari Raya Idul Fitri Pemerintah Kota Surakarta mengadakan  tradisi perayaan larung Joko Timgkir dari aliran Sungai Bengawa Solo yang diawali di Tempat Wisata Jurug dan berakhir di Desa Butuh Sragen.

10. Galleri Batik Sukowati dan Sentra Bisnis Batik Sragen

Galleri Batik Sukowati dan Sentra Bisnis Batik Sragen atau biasa disingkat dengan SBBS terletak di pusat kota Sragen, hanya beberapa puluh langkah kaki dari kantor Pemerintahan Kabupaten. SBBS dan Galeri Batik Sukowati merupakan pusat perbelanjaan dan sirkulasi kerajinan batik Sragen. Dua lokasi itu merupakan gerai penjualan para pelaku bisnis di bidang industri batik. Harga produk-produk batik di dua gerai itu sengaja dirancang agar terjangkau oleh seluruh lapisan masyarakat. Dua gerai itu akhirnya menjadi pusat perbelanjaan batik yang mampu diakses masyarakat ekonomi lemah maupun golongan kaya. Untuk menarik pembeli dan mengembangkan pasar, di SBBS dan Galeri Batik Sukowati kerap diadakan bazaar batik dan acara yang bertema batik khas Sragen.

Demikian tadi 10 Tempat Wisata di Sragen yang Wajib Anda Kunjungi. Semoga dapat menjadi sumber refrensi anda bagi yang mau berkunjung ke Kabupaten Sragen Jawa Tengah.

PILKADA SRAGEN 4 CABUP SALING SINDIR



http://i2.wp.com/images.joglosemar.co/2015/10/mail.google.com_4.jpg


SRAGEN– Debat pilkada Sragen putaran perdana dengan agenda untuk Calon Bupati (Cabup) yang digelar Rabu (28/10/2015), berlangsung memanas dan diwarnai saling sindir antar cabup. Namun dari empat cabup yang tampil, tiga Cabup yakni Sugiyamto, Kusdinar Untung Yuni dan Jaka Sumanta terkesan semuanya menyerang petahana yakni, Agus Fatchur Rahman.
Angka kemiskinan dan kualitas serta birokrasi seolah menjadi isu sentral ibarat bola panas yang digulirkan oleh ketiga cabup untuk menyerang petahana. Kemiskinan juga menjadi salah satu pertanyaan panelis terutama menyangkut bagaimana upaya menurunkan angka kemiskinan Sragen yang mencapai 15 %.
Sugiyamto menjawab dengan perlunya peningkatan kualitas SDM, pemberian pelatihan dan suntikan modal serta peningkatan akses jalan di Sragen Utara agar investor bisa masuk.
Kemudian Jaka Sumanta mulai menyindir dengan menilai apa yang dilakukan pemerintahan saat ini terhadap kemiskinan hanya mengobati panasnya saja tapi tidak menyentuh akarnya. Menurutnya akar persoalan kemiskinan ada di Sragen Utara dan penyediaan air akan menjadi solusi menurunkan kemiskinan. Yuni juga menyindir dengan menanyakan apakah alokasi Pemkab 2014 sebesar Rp 49 miliar untuk pengentasan kemiskinan sudah terserap semua. Untuk solusinya, ia mengatakan perlunya pemberdayaan masyarakat dengan pemberian modal berbunga lunak untuk menggerakkan usaha mikro serta menarik investor ke Sragen.
Menyikapi angka kemiskinan ini, Agus Fatchur Rahman menekankan bahwa bicara kemiskinan, bukan hanya soal bilangan dan program yang muluk-muluk. Ia menangkis dengan mengatakan salah satu penyebab masih tingginya angka kemiskinan karena kondisi warga di Sragen Utara serta tingginya angka kemiskinan yang diwarisi pemerintahan sebelumnya yang berada di angka 18 %.
Dari data di BPS dan Susenas 2014, menurutnya justru kemiskinan Sragen sudah turun signifikan menjadi tinggal 15 % berkat program-program riil pengentasan kemiskinan lewat Kantor Unit Pelayanan Terpadu Penanggulangan Kemiskinan (UPTPK) yang juga meraih penghargaan pelayanan publik terbaik kedua dari PBB.
“Orang boleh melecehkan tapi UNPSA PBB menghargai itu. Meskipun belum sempurna relnya sudah kita temukan dan bertahap kita lakukan program itu,” tandasnya.
Isu sentral lain yang mencuat diantaranya soal birokrasi. Sugiyamto menyindir selama 15 tahun pemerintahan Sragen tidak rukun dan selalu ada politik balas dendam terhadap PNS dan menempatkan pejabat sesuai dengan kemampuannya. PNS menurutnya juga harus diberi banyak pelatihan untuk meningkatkan kualitasnya.
Pendapat yang sama disampaikan Yuni, akan tetapi ia menyindir kalau birokrasi harus cepat melayani keluhan warga. Sedang Jaka Sumanta tidak akan membebani PNS dengan kubu-kubuan, menerapkan lelang jabatan dan tunjangan kinerja tapi jika kinerja PNS buruk maka tunjangan hilang.
Terkait kualitas birokrat dan PNS ini, Agus menyampaikan penghargaan dan prestasi yang sudah diraih selama 5 tahun terakhir cukup menjadi gambaran bagaimana tata kelola dan kualitas PNS Sragen yang sudah luar biasa.
Isu lain yang mencuat adalah penilaian Wajar Dengan Pengecualian (WDP) dari BPK yang ditanyakan Cabup Jaka Sumanta. Sugiyamto kembali menyindir tidak ada komitmen dari pemerintahan sekarang untuk menyelesaikan penataan aset yang menjadi faktor pemicu predikat WDP.
Agus pun menjawab bahwa salah satu pemicu WDP adalah noda hitam kasus korupsi Kasda pemerintahan sebelumnya serta penataan aset yang dijanjikan segera tuntas. Sedangkan Yuni menyampaikan solusi untuk WDP adalah transparansi perencanaan anggaran berbasis internet sehingga warga bisa melihat dan memberi masukan atas pengelolaan APBD.
Meski sedikit memanas, debat terbuka tersebut berlangsung terkendali. Komisioner KPU RI yang hadir secara khusus, Sigit Pamungkas menilai secara umum debat terbuka itu berjalan baik masing-masing cabup bisa menjawab problem di masyarakat dan memberi solusinya.

KECELAKAAN SRAGEN Terlindas Truk Tronton di Sragen, Pria Grobogan Tewas

https://encrypted-tbn3.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcS3KGFhjqvVlmyICzz1VpVIgHeSYBoFBrg1vGY-lb_J6nawkfrd
Padatnya lalu lintas di jalan lingkar selatan Sragen memakan korban. Seorang pengendara motor, Legiyanto, 39, warga Rejosari, RT 001/RW 001, Kradenan, Grobogan, tewas seketika setelah terlibat kecelakaan dengan truk tronton di tikungan jalan di kawasan Mojomulyo, Rabu (29/10/2015).
Kecelakaan maut itu terjadi saat kondisi lalu lintas cukup padat. Kepadatan lalu lintas itu merupakan imbas kedatangan ribuan massa pendukungan pasangan calon bupati yang ingin menghadiri kegiatan debat publik di Gedung Kartini Sragen.
Lantaran tak diizinkan masuk oleh petugas polisi, ribuan massa memadati pinggiran Jalan Raya Sukowati sehingga mengganggu kelancaran arus lalu lintas. “Kecelakaan itu terjadi sekitar pukul 11.00 WIB. Saat itu, tenaga kami sebagian besar terfokus untuk membantu kelancaran lalu lintas di depan Gedung Kartini,” kata Kanit Laka Polres Sragen, Ipda Sudarmaji, kepada Solopos.com, Kamis (29/10/2015).
Kecelakaan itu bermula ketika Legiyanto yang mengendarai Honda CB 150 berpelat nomor K 6832 GJ berjalan dari arah Beloran menuju selatan. Diduga posisi sepeda motor terlalu ke kanan saat melintasi tikungan jalan. Nahas, dari arah berlawanan muncul truk tronton berpelat nomor E 9228 B yang dikemudikan Siman, 58, warga Kandangsapi RT 003/001, Jebres, Solo.
Karena terlalu dekat jarak keduanya, mereka tidak sempat menginjak pedal rem. Kerasnya benturan membuat Legiyanto dan sepeda motornya terjatuh. Tubuh Legiyanto terlindas roda belakang truk hingga membuatnya tewas seketika.
“Korban mengendarai motor agak ke tengah. Dia lalu dihantam tronton. Tubuhnya luka parah setelah tergilas roda truk,” ujar Baroto, salah seorang saksi mata.



(solopos.com)

Kamis, 29 Oktober 2015

SRAGEN HARI INI: Sragen Job Fair 2015 Sediakan 2.000 Lowongan Kerja

SRAGEN HARI INI: Sragen Job Fair 2015 Sediakan 2.000 Lowongan Kerja

Sragen Job Fair 2015 Sediakan 2.000 Lowongan Kerja

http://www.niras.com/jobs/~/media/images/niras-com/jobs/job-vacancies/job-vacancies-550x210.ashx

SRAGEN – Kementerian Tenaga Kerja RI bersama dengan Dinas Tenaga Kerja dan Tramsigrasi (Disnakertrans) Sragen akan menggelar pameran bursa lowongan kerja bertajuk Sragen Job Fair 2015, 3-4 November mendatang.
Sedikitnya 2.000 lowongan pekerjaan dari berbagai perusahaan di Sragen dan sekitarnya bakal tersedia bagi para pelamar dari berbagai jenjang pendidikan mulai lulusan SMA/K hingga sarjana.
Sekretaris Disnakertrans Sragen, Darmawan mengungkapkan agenda job fair itu sebagai wujud dukungan Kamenakertrans RI terhadap pengurangan angka penganggguran di Sragen.

Lewat Job Fair itu, diharapkan bisa mempertemukan pemberi kerja dengan pencari kerja serta melindungi pencari kerja dari informasi kerja yang tidak jelas. “Ada 40 perusahaan baik lokal atau nasional yang akan berpartisipasi menyediakan lowongan kerja. Jenis pekerjaannya beragam mulai dari perbankan, makanan, finance, industri, percetakan, otomotif, garmen, jasa dan kecantikan,” paparnya di sela persiapan job fair, Selasa (27/10/2015).
Selain Job Fair, juga akan digelar Expo Antar Kerja Khusus bagi lansia maupun kaum penyandang disabilitas hasil pemberdayaan Kemenakertrans dan Disnakertrans Sragen.

(joglosemar.co)

Selasa, 27 Oktober 2015

KUMPULAN WONG SRAGEN, tidak hanya sekedar komunitas di dunia maya. Tapi juga merealisasikan kegiatan positif di lingkungan masyarakat



Berikut adalah salah satu program sosial komunitas ini

 KWS PEDULI PENDIDIKAN
Salah satu program KWS PEDULI PENDIDIKAN adalah membantu pondok pesantren dalam membebaskan tanah agar anak2 kita atau siapa yang belajar mencari ilmu lebih nyaman...
Utk program pembebasan tanah pondok al ihsaniyah abul faidl,target 400 mtr sdh terkumpul 345 meter atau dana yg sdh msk krg lbh 26jt jadi kurang 55 meter lagi untuk target kami
Silahkan bagi saudara/i yang mau bersedekah , membantu, mendukung dan merealisasikan kegiatan KWS PEDULI PENDIDIKAN.

https://scontent-hkg3-1.xx.fbcdn.net/hphotos-xpa1/v/t1.0-9/12049729_1663079953935979_2073344852770597980_n.jpg?oh=9a0ac9870944deb56ef9b805a986d9ae&oe=56C442C4 

untuk info lebih lanjut silakan menghubungi;
 
Sriyono    +62852 9352 4548

Kristanto +62821 9038 8887

Rindhu    +6285 5748 05362





sumber referensi: Kumpulan Wong Sragen

Senin, 26 Oktober 2015

Baru Sebulan Dapat Bantuan RTLH, Dapur Rumah Ludes Terbakar

http://www.solopos.com/dokumen/2015/10/26padamkan-bara-api.jpg
Petugas pemadam kebakaran Kabupaten Sragen berupaya memadamkan kobaran api di Sragen, Senin (26/10/2015). (Tri Rahayu/JIBI/Solopos)

Dapur rumah milik Muhammad Hariyanto, 35, di RT 004/RW 018, Kampung Ringinanom, Kelurahan Sragen Kulon, Sragen ludes dilalap api, Senin (26/10/2015) pukul 12.30 WIB.
Beruntung api belum merembet ke rumah Muhammad Hariyanto yang baru direhab sebulan terakhir lewat bantuan bedah rumah tidak layak huni (RTLH).
Peristiwa itu berawal saat Muhammad mencari lauk-pauk dan sayuran untuk makan siang. Rumah dibiarkan kosong. Sesampainya di rumah, Muhammad kaget karena banyak warga berkerumun di sekitar rumahnya. Warga sibuk memadamkan api yang melalap dapur di belakang rumah. Beberapa saat kemudian, dua unit mobil pemadam kebakaran datang.
“Warga tidak tahu sumber apinya darimana. Tahu-tahu api sudah membesar. Warga bergotong-royong memadamkan api secara manual sembari menunggu pemadam. Api yang semula besar mulai mengecil setelah diguyur air warga secara swadaya,” ujar Mulyadi, 58, warga RT 005/RW 018, Kampung Ringinanom, yang ikut memadamkan api saat ditemui Solopos.com, Senin.
Mulyadi menduga sumber api berasal dari puntung rokok yang dibuang warga sembarangan. Dia tidak mengetahui taksiran kerugian akibat musabah itu.
“Ya, beruntung api belum merembet rumah yang baru dibangun sebulan terakhir. Pembangunan rumah itu juga atas bantuan warga karena dapat bantuan bedah rumah dari pemerintah,” katanya.
Muhammad mengingat-ingat kejadian sebelum membeli lauk-pauk. Dia mengaku tidak menghidupkan kompor atau sumber api apa pun. Jaringan listrik ke dapur, ujar dia, juga tidak ada. “Saya tidak tahu kok dapur bisa terbakar. Tapi tidak ada barang berharga. Hanya kayu dan dinding dapur yang terbuat dari anyaman bambu yang ludes terbakar,” ujar Muhammad.


( solopos.com )